Topik:
 

Perbandingan Menggunakan Marketplace dan Website Sendiri

Oleh: Hobon.id (20/10/2024)
Perbandingan Menggunakan Marketplace dan Website SendiriDi era digital ini, banyak pedagang mulai beralih ke platform online untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Dua pilihan utama untuk berjualan secara online adalah menggunakan marketplace atau memiliki website sendiri. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Artikel ini akan membandingkan penggunakan marketplace dan website sendiri untuk membantu para pedagang menentukan strategi yang tepat.

Marketplace adalah platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan lain-lain, di mana penjual bisa mendaftarkan diri di sana untuk menjual barang-barang dagangannya. Marketplace menawarkan akses ke jutaan pelanggan aktif mereka dengan proses transaksi yang sudah disediakan. Sementara website sendiri adalah toko online yang dimiliki dan dikelola secara pribadi oleh pedagang. Pedagang harus mengelola platform ini secara mandiri, mulai dari pengelolaan produk, sistem pembayaran, hingga promosi dan branding.
Advertisement:

Keuntungan Menggunakan Marketplace


Marketplace sangat populer karena menyediakan berbagai keuntungan bagi penjual, terutama bagi mereka yang baru memulai bisnis online. Marketplace besar seperti Shopee dan Tokopedia memiliki jutaan pengguna aktif yang secara rutin berbelanja di platform mereka. Dengan mendaftarkan produk di marketplace, penjual dapat langsung memperoleh transaksi dari basis pelanggan marketplace yang besar tanpa harus membangun audiens sendiri.

Konsumen juga biasanya lebih percaya berbelanja di marketplace karena mereka merasa terlindungi oleh sistem yang sudah terpercaya seperti fitur escrow, yaitu pembayaran yang ditahan hingga barang diterima, dan jaminan pengembalian uang. Marketplace juga menyediakan review dari pelanggan lainnya yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk maupun penjual.

Karena di marketplace sudah tersedia sistem yang sudah lengkap, mulai dari manajemen stok, integrasi pengiriman, hingga sistem pembayaran, penjual tidak perlu repot lagi mengurus hal-hal teknis karena semuanya sudah diatur oleh platform. Hal ini sangat membantu, terutama bagi pelaku usaha yang tidak memiliki pengalaman teknis.

Sebagian platform marketplace juga menawarkan fitur-fitur promosi seperti flash sale, diskon, dan voucher . Fitur ini bisa digunakan oleh penjual untuk membantu produk mereka supaya lebih terlihat oleh konsumen dan tentunya akan meningkatkan peluang penjualan.

Bagi penjual, marketplace adalah tempat berjualan yang paling simpel karena penjual tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk memulai. Sebagian besar marketplace memberikan layanan gratis bagi platformnya dan membebankan komisi atau biaya admin hanya jika ada penjualan.

Keuntungan Memiliki Website Sendiri


Meski marketplace menawarkan berbagai keuntungan, memiliki website sendiri juga memiliki berbagai keunggulan. Misalnya, jika di marketplace setiap penjualan dikenakan komisi dan biaya admin, dengan memiliki website sendiri, penjual tidak perlu membayar komisi kepada pihak ketiga. Semua keuntungan dari penjualan masuk langsung ke kantong penjual. Jadi, penjualan melalui website sendiri bisa memberikan keuntungan yang lebih besar bagi pedagang.

Dan salah satu keuntungan utama memiliki website sendiri adalah data pelanggan. Marketplace membatasi akses penjual ke data pelanggan mereka, sehingga penjual tidak dapat mengelola hubungan dengan pelanggan secara langsung. Dengan website sendiri, penjual dapat mengumpulkan data pelanggan, seperti email, nomor kontak, dan preferensi belanja yang bisa digunakan untuk strategi pemasaran seperti email marketing, whatsapp marketing dan program loyalitas.

Karena marketplace memiliki aturan dan kebijakan yang harus diikuti oleh penjual, maka jika platform mengubah kebijakan, seperti menaikkan komisi atau biaya admin, penjual tidak punya pilihan selain mengikutinya. Tetapi dengan website sendiri, penjual memiliki kendali penuh atas operasional bisnis tanpa harus tunduk pada aturan pihak ketiga.

Dengan memiliki website sendiri, penjual memiliki kontrol penuh atas tampilan dan fungsi toko online mereka. Penjual dapat merancang user experience (UX) dan user interface (UI) sesuai dengan identitas brand, tanpa batasan dari aturan atau template yang ada di marketplace. Misalnya, sebuah bisnis fashion dapat merancang tampilan yang lebih eksklusif dan sesuai dengan identitas brand mereka di website sendiri dibandingkan dengan tampilan seragam di marketplace.
Jadi, website sendiri bisa membantu membangun kesadaran brand untuk jangka panjang. Penjual bisa menciptakan pengalaman yang personal dan unik bagi pelanggan, sehingga mereka lebih mudah mengingat brand mereka. Selain itu, website sendiri memberikan kesan profesionalisme yang lebih tinggi.

Perbandingan Biaya Marketplace dengan Website Sendiri


Dalam hal biaya, marketplace tampak lebih menguntungkan untuk jangka pendek karena penjual tidak perlu mengeluarkan banyak biaya di awal. Namun, untuk jangka panjang, biaya komisi dan periklanan di marketplace bisa membebani.

Saat ini, biaya komisi penjualan di marketplace ada yang mencapai 10% dari nilai penjualan. Dan jika digabungkan dengan biaya admin, beban biaya yang harus ditanggung penjual bisa mencapai hingga 12%. Dan jika misalnya barang yang dijual oleh pedagang adalah barang yang kompetitif, penjual harus membayar biaya iklan supaya bisa mendapatkan visibilitas. Dan sebagian marketplace menggunakan sistem bidding dalam menentukan harga iklan, sehingga semakin banyak peminat, maka akan semakin tinggi biaya iklan yang harus dibayar.

Sementara dengan menggunakan website sendiri, biaya hanya besar di awal untuk pembuatan website. Dan untuk biaya rutin, yaitu seperti biaya perpanjangan domain dan hosting, biasanya hanya berkisar antara 350 ribu hingga 1 juta rupiah per tahun, tergantung jenis hosting dan jenis TLD domain yang digunakan.

Jadi boleh disimpulkan, untuk marketplace biaya di awal memang kecil tetapi seiring waktu biaya akan semakin mahal dan keuntungan akan semakin kecil. Sedangkan dengan website sendiri, biaya di awal sedikit mahal tetapi semakin lama biaya akan kecil dan keuntungan akan semakin besar.

Perbandingan Pengelolaan Marketplace dengan Website Sendiri


Pengelolaan berjualan di marketplace sangat mudah karena marketplace menyediakan infrastruktur yang sudah siap pakai. Penjual hanya perlu fokus pada pengelolaan produk dan pengiriman. Namun, kekurangannya adalah penjual tidak dapat mengubah tampilan toko atau menambahkan fitur yang diinginkan.
Sementara untuk website sendiri, penjual bisa memiliki kontrol yang lebih banyak karena penjual bisa menyesuaikan tampilan, fitur, dan fungsionalitas website sesuai kebutuhan bisnis. Namun, memiliki website sendiri membutuhkan lebih banyak pekerjaan teknis karena penjual harus mengelola hosting, keamanan website, hingga pengoptimalan SEO. Namun, ini bisa diatasi dengan menyewa jasa pengelola website, dan biasanya sudah menjadi bagian dari paket biaya hosting.

Contoh Studi Kasus Marketplace dan Website Sendiri


Seorang pengusaha kecil yang menjual aksesori handphone memilih berjualan di Shopee. Dalam beberapa bulan pertama, usahanya berkembang pesat berkat flash sale dan promosi Shopee. Namun, dengan tingginya persaingan di marketplace, pengusaha ini harus terus menerus menurunkan harga dan mengeluarkan biaya untuk iklan agar produknya tetap terlihat. Komisi dan biaya iklan memotong margin keuntungan sehingga membuat bisnisnya sulit berkembang lebih jauh.

Kemudian sebuah brand fashion lokal membangun website sendiri setelah beberapa tahun berjualan di marketplace. Setelah memindahkan sebagian besar pelanggan loyal mereka ke website, brand ini menikmati margin keuntungan yang lebih besar karena tidak ada komisi penjualan. Mereka juga bisa menjalankan kampanye email marketing dan whatsapp marketing yang lebih efektif karena memiliki akses penuh ke data pelanggan. Meskipun investasi awal untuk membangun website cukup besar, hasilnya sepadan dengan peningkatan keuntungan dan kendali yang lebih besar atas brand.

Marketplace atau Website Sendiri?


Keputusan untuk menggunakan marketplace atau membangun website sendiri sangat tergantung pada skala bisnis, tujuan jangka panjang, dan sumber daya yang dimiliki. Jika kita ingin mendapatkan akses cepat ke pasar yang luas dengan biaya awal rendah, marketplace adalah pilihan yang tepat. Namun, jika kita ingin membangun brand yang kuat dan meningkatkan keuntungan jangka panjang, memiliki website sendiri memberikan kontrol dan fleksibilitas lebih besar.
Advertisement:
Jadi, strategi terbaik adalah menggabungkan keduanya, yaitu menggunakan marketplace untuk menarik pelanggan baru, lalu mengarahkan mereka ke website kita untuk meningkatkan loyalitas dan keuntungan.

Jika butuh pembuatan website toko online untuk usaha dagang Anda atau ingin mendesain ulang website yang sudah ada, silahkan kunjungi website kami di hobon.id untuk melakukan pemesanan. Tersedia produk website toko online dengan harga yang terjangkau bagi kalangan UMKM.
Artikel Terkait: